Chat Here

Sunday, June 23, 2013

Adventure to Katekyo Hitman Reborn World ~Episode 7~

Aira POV:
Uuh...... Aku sekarang akan ke tempat Reborn dan Tsuna saja deh! pikirku sambil berjalan ke arah pintu yang menghubungkan tempat rahasianya. Lalu aku berada di depan pintu sepertinya di dalam ada Reborn dan Tsuna pikirku lalu aku mengetuk pintunya.
          " Um.... Tsuna-san?" tanyaku hati-hati.
          " A-Aira-saaannn!? Ba-Bagaimana kamu bisa ada di sini?!" tanya Tsuna terkejut dan berlari ke arahku.
          " U-um..... I-ini...." kataku sambil memperlihatkan cincinku.
          " Da-Dari mana kamu mendapatkan itu?" tanya Tsuna bingung.
          " Da-Dari... Kusakabe-san..." kataku tidak berfikir panjang.
          " E-Eh?! Ka-kalau kamu ketemu Kusakabe-san berarti kamu bertemu dengan Hibari-san dong?!" tanya Tsuna.
          " U-un.... Iya...." kataku lemah.
          " Kalau begitu bantu kami untuk minta pertolongan Hibari-san!" kata Tsuna.
          " E-eh? Ta-tapi dia sudah berangkat tidak tahu ke mana...." kataku lemah.
          " Heh! Dasar kau tidak berguna!" kata Gokudera marah.
          " Go-gomenasai..." kataku sambil menangis. Aku merasa bersalah dengan apa yang kukatakan.
          " Maa... maa.... tenang dong Gokudera! Ini juga bukan salahnya." kata Yamamoto sambil menepuk pundak Gokudera.
          " Su-sudahlah Aira-san! Ja-jangan menangis lagi.... Gokudera-kun kamu juga jangan terlalu kasar dengan Aira-san!" kata Tsuna kepada Gokudera sambil menepuk kepalaku.
          " Ugh, Jyuudaime..... Ma-maaf kalau begitu!" kata Gokudera kepadaku sambil memandang ke arah lain.
          " Ah.... Kamu juga kena 10th bazooka ya Aira?" tanya Reborn.
          " U-un.... Kamu baik-baik saja kan Reborn-san?" tanyaku kepadanya.
          " Aa.... Kamu sebaiknya tetap di sini saja, karena di luar sana berbahaya untuk seorang gadis sepertimu." kata Reborn.
          " U-un... Baiklah..." kataku menyetujui. Yah, daripada nanti Tsuna-san dan Gokudera-san harus melindungiku pikirku.
          " Yah... Tapi kamu dari dulu tidak pernah berubah ya? Tetap manis, yah meskipun sayang kamu lebih memilih Hibari dari kami semua....hahahaha...." kata Yamamoto kepadaku. Eh? memilih Hibari dari mereka? siapa? pikirku bingung.
          " Me-memilih dari ka-kalian?" tanyaku bingung. Yamamoto hanya tertawa saja begitu mendengar pertanyaanku.
          " Su-sudahlah! Ayo sekarang kita pergi mencari Hibari-san dan yang lainnya." kata Tsuna.
          " Ma-maaf aku tidak bisa membantu kalian..." kataku sedih.
          " U-un... Tidak apa-apa kok! Yang penting kamu selamat saja sudah membuatku senang kok!" kata Tsuna sambil tersenyum. Lalu tanpa berpikir panjang aku pun memeluk Tsuna. Ah~ Tsuna memang baik hati pikirku. " A-Aira-san!" kata Tsuna sambil mukanya berubah menjadi warna merah, terkejut dengan aksiku ini.
          " O-oi! Lepaskan Jyuudaime!" kata Gokudera kepadaku. Aku pun melepaskannya. Wajah Tsuna masih berwarna merah.
          " Dame Tsuna! Kau baru pertama kali dipeluk oleh seorang gadis ya? Merah sekali wajahmu itu." kata Reborn sambil menyeringai.
          " U-uh! R-Reborn!" kata Tsuna dengan wajah yang tambah merah.
          " Ahahahaha..... Aira tidak berubah ya!" kata Yamamoto sambil tertawa.
          " Sudahlah ayo Yamamoto!" kata Gokudera kepada Yamamoto.
          " Aaa.... Ayo kita pergi...." kata Yamamoto lalu mereka berjalan pergi. Tinggal aku sendiri dengan Reborn deh.... pikirku.
          " Kamu, coba kamu perlihatkan cincin itu lagi." kata Reborn tiba-tiba.
          " E- U-um...." lalu aku mengeluarkan cincin itu dan mengeluarkan dombaku.
          " Hee... Jadi kamu bisa melakukannya juga ya?" tanya Reborn tertarik.
          " U-un.... Ta-tapi kata Hibari-san dan Kusakabe-san aku masih belum bisa mengendalikannya jadi aku tidak boleh menggunakannya." kataku.
           " Hee... Jadi apa hubunganmu denhan Hibari?" tanya Reborn sambil tersenyum.
           " E-eh?! Ti-tidak a-ada hubungan apa-apa kok...mungkin...." kataku sambil berbisik.
           " Hee... mungkin kenapa?" tanya Reborn kepadaku.
           " Su-sudahlah ja-jangan membahasnya lagi...." kataku sambil menutupi wajahku yang panas karena malu.
           " Hee.... Maa ii kaa.... Saa... kita menunggu kepulangan mereka saja...." kata Reborn kepadaku.
           " Uh.... A-aku akan pergi setelah ini.... Aku takut akan terjadi hal buruk kepadaku." kataku sambil tersenyum lalu berjalan pergi. Aku takut nanti pas Hibari-san sudah pulang dan melihat aku tidak ada... Hiii... aku tidak sanggup membayangkannya pikirku. Begitu sampai di depan pintu Hibari sudah berdiri disana dengan aura gelap yang mengelilinginya.
           " Hi-Hibari-san!? Ka-kapan kamu pulang?" tanyaku terbata-bata.
           " Herbivore.... Siapa yang memperbolehkanmu pergi seenaknya?" tanya Hibari dengan wajah marah.
           " A-Aku ha-hanya pe-pergi bertemu de-dengan Ts-Tsuna kok..." kataku sambil terbata-bata.
           " Kau harus dihukum." katanya lalu menggendongku.
           " Hiiii~ Jangan menggigitku!!!" teriakku. Lalu aku digendong ke arah ruang tamu aku diturunkan dan Hibari tidur di pangkuanku.
           " Hn, Awas kalau kamu bergerak dan berisik. Kau akan kuhukum lebih dari ini." kata Hibari kepadaku.
           " Ha-Hai!" jawabku segera.
           " Sekarang diam dan biarkan aku tidur." kata Hibari lalu tertidur di pangkuanku. Rambutnya saat lebih besar pendek yaa.....pikirku. Lalu aku mengelus kepalanya dengan lembut. Manisnyaa~ Ah, Hibari Kyoya yang kusuka tidur di pangkuanku~pikirku senang.
            " Herbivore....." kata Hibari tiba-tiba dan aku segera menarik tanganku kembali.
            " I-iya Hibari-san?" tanyaku gugup.
            " Ada 2 syarat yang akan aku katakan padamu..."
            " Hai..." jawabku.
            " Pertama, kau sekali lagi panggil aku 'Hibari-san' aku akan mengigitmu. Jadi panggil Kyoya." aku mengangguk ragu-ragu. " Kedua, sekali lagi kau pergi tanpa memberi tahuku.... aku akan menggigitmu!" katanya kepadaku.
            " Ha-hai.... A-aku tidak akan mengulanginya lagi." kataku lalu dia bangun dan wajahnya di dekatkan kepadaku.
            " Tapi karena kau melanggar syarat yang kedua kau akan aku hukum." katanya sambil tersenyum licik.
            " Hiii~ Jangan mengigitku~" kataku sambil mundur tapi dia menangkap lenganku dan mendudukkanku di pangkuannya. Kini wajah kami hanya beberapa senti saja. Wajahku panas dan menghadap ke arah lain.
            " Tatap mataku." katanya sambil memegang daguku. Lalu dia mecium bibirku dengan ringan.
            " Hi-Hi-Hibar-" kataku hendak mengucapkan nama keluarganya tapi aku berhenti karena Hibari kembali menciumku.
            " Herbivore... Kau baru saja melanggar syarat kedua." katanya sambil tersenyum iblis.
            " Hiiii~ A-Aku tidak akan mengulanginya kembali Kyoya-san!" kataku sambil menutupi wajahku.
            " Hn.... Bagus..." jawabnya lalu menggendongku ke arah kamar.
            " Kyoya-san! Turunkan aku!" kataku sambil memegangi tangannya.
            " Hn, diamlah aku ngantuk...." katanya sambil kemudian tidur sambil memelukku. Uhh.... Apakah aku harus seperti ini? pikirku sambil memegangi wajahku yang malu.

Hibari POV:
Kemana dia? Apakah dia keluar? pikirku panik dan hendak mencarinya tapi tiba-tiba dia muncul di depan pintu ruang rahasia Vongola. Berani-beraninya dia pergi tanpa memberitahuku! pikirku marah.

           " Hi-Hibari-san!? Ka-kapan kamu pulang?" tanya dia terbata-bata.
           " Herbivore.... Siapa yang memperbolehkanmu pergi seenaknya?" tanyaku dengan wajah marah.
           " A-Aku ha-hanya pe-pergi bertemu de-dengan Ts-Tsuna kok..." katanya sambil terbata-bata.
           " Kau harus dihukum." kataku lalu menggendongnya. Dia tidak pernah jera kalau dihukum pikirku.
           " Hiiii~ Jangan menggigitku!!!" teriaknya. Lalu aku menggendong dia ke arah ruang tamu lalu menurunkan dia lalu tidur di pangkuannya.
           " Hn, Awas kalau kamu bergerak dan berisik. Kau akan kuhukum lebih dari ini." kataku.
           " Ha-Hai!" jawabnya.
           " Sekarang diam dan biarkan aku tidur." Tiba-tiba aku meresa dia sedang mengelus kepalaku. Hn, berani juga dia pikirku.
            " Herbivore....." kataku tiba-tiba dan dia segera menarik tangannya kembali.
            " I-iya Hibari-san?" tanya dia gugup.
            " Ada 2 syarat yang akan aku katakan padamu...Pertama, kau sekali lagi panggil aku 'Hibari-san' aku akan mengigitmu. Jadi panggil Kyoya." dia mengangguk ragu-ragu. " Kedua, sekali lagi kau pergi tanpa memberi tahuku.... aku akan menggigitmu!" kataku kepadanya.
            " Ha-hai.... A-aku tidak akan mengulanginya lagi." katanya lalu aku bangun dan mendekatkan wajahku kepadanya." Tapi karena kau melanggar syarat yang kedua kau akan aku hukum." kataku sambil tersenyum licik.
            " Hiii~ Jangan mengigitku~" katanya sambil mundur tapi aku menangkap lengannya dan mendudukkannya di pangkuanku. Kini wajah kami hanya beberapa senti saja. Wajahnya berubah menjadi warna merah dan menghadap ke arah lain. Manisnya....pikirku sambil tersenyum.
            " Tatap mataku." kataku sambil memegang dagunya. Lalu aku mecium bibirnya dengan ringan.
            " Hi-Hi-Hibar-" katanya hendak mengucapkan nama keluargaku tapi berhenti karena aku kembali menciumnya.
            " Herbivore... Kau baru saja melanggar syarat kedua." kataku sambil tersenyum iblis.
            " Hiiii~ A-Aku tidak akan mengulanginya kembali Kyoya-san!" katanya sambil menutupi wajah.
            " Hn.... Bagus..." jawabku lalu menggendongnya ke arah kamar.
            " Kyoya-san! Turunkan aku!" kata dia sambil memegangi lenganku.
            " Hn, diamlah aku ngantuk...." kataku sambil kemudian tidur sambil memeluknya. Selamat malam My Kitty~



~Bersambung~
Another OOC~
Gommen~ -.-"

0 comments:

Post a Comment