Chat Here

Monday, June 17, 2013

Adventure to Katekyo Hitman Reborn World ~Episode 4~


Aira POV :
Ugh.... Dimana ini? Apakah aku ada di rumah sekarang pikirku. Tunggu, kenapa aku merasakan aku sedang tidur di futon? lalu aku terbangun dan melihat ke sekelilingku. R-rumah ala jepang kuno?! Sepertinya aku pernah melihatnya pikirku tapi di mana ya?  dan di sampingku ada sebuah box mungkin ini adalah box weapon berwarna pink. Aku mengambilnya lalu bangun dari futon dan mulai berkeliling di rumah tersebut. Sekarang Tsuna ada di mana ya? Apakah aku harus pergi mencarinya? Tapi aku tidak tahu jalan keluarnya. Tiba-tiba aku mendengar suara derap kaki yang mendekat. Siapa? pikirku.
       " Nona Aira?!" kata orang itu dari belakang lalu aku memandang ke belakang ternyata itu adalah Kusakabe Tetsuya wakil dari Hibari. " Anda terkena 10th bazooka?" tanya Kusakabe sambil tersenyum lemah.
       " U-un.... Ke-kenapa aku ada di sini Kusakabe-san?" tanyaku bingung.
       " I-itu.... Karena..." kata Kusakabe terbata-bata. Lalu dari belakang terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan ternyata itu adalah Hibari.
       " Hn, kau 10 tahun yang lalu ya...." kata Hibari tenang. Uwaaaa..... Aku padahal sudah menonton KHR lebih dari sekali tapi tetap saja membuatku berdebar-debar melihat Hibari versi 10th depan. Tanpa kusadari wajahku menjadi panas karena malu.
        " Ke-kemapa aku ada di sini?" tanyaku kepada Hibari.
        " Itu karena diluar itu tidak aman Nona Aira." kata Kusakabe mewakili Hibari.
        " Tidak aman?" tanyaku. Oh iya, Byakuran ya? pikirku. Aku hampir saja meluapakannya.
        " Kau kenapa bisa ada di sini?" tanya Hibari di sela-sela saat aku berpikir.
        " A-aku tidak sengaja mengenai bazooka Lambo..." kataku menceritakan.
        " Ah, sebaiknya Anda kembali ke kamar Anda saja...." kata Kusakabe kepadaku.
        " Eh? Kamarku? Dimana?" tanyaku bingung. Lalu Hibari dengan cepat membawaku ke kamar tadi dan menyuruhku untuk duduk.
        " Herbivore, kau pakai ini." kata Hibari sambil melemparkanku sebuah cincin.
        " Ini.... Apa?" tanyaku bingung.
        " Pakai saja, dan cobalah menyalurkan energi ke cincin itu." kata Hibari gusar dengan pertanyaanku. Lalu aku mencobanya. Hm, menyalurkan energi ya, seperti kata Gokudera kita harus memikirkan api ya? pikirku lalu tiba-tiba keluar api pink dari cincin itu.
        " Hwa, a-api pink? Aku belum pernah melihatnya..." kataku terkejut dengan api yang kumiliki.
        " Tentu saja api Anda berbeda dengan yang lainnya." kata Kusakabe. " Coba Anda masukkan api itu kedalam box weapon itu," kata Kusakabe menyarankan. Lalu aku pun menurutinya. Begitu api itu masuk ke box weapon keluarlah seekor domba berwarna pink.
        “ Waaah~ Lucunyaaaa!” kataku sambil mengeluskan pipiku ke domba tersebut. Hibari hanya tersenyum melihat tingkahku itu.
“ Oh iya, Nona Aira kekuatanmu adalah kekuatan yang langka, yaitu kekuatan yang bisa mengendalikan box weapon lain dan bisa mengcopy segala kekuatan lawan dan kerena Anda baru tahu hal ini dan belum bisa mengendalikannya, jadi sekarang untuk berjaga-jaga Anda tidak boleh keluar dari persembunyian ini.” kata Kusakabe kepadaku.
“ Un…. Baiklah. Tapi sebaiknya kamu memanggilku Aira saja, tidak enak kalau Kusakabe-san yang lebih tua dari aku memanggil Nona kepadaku yang lebih kecil ini.” kataku kepada Kusakabe.
“ I-itu tidak bisa! Karena Anda adalah tunangannya Kyo-san!” kata Kusakabe cepat-cepat.
“ Tu-TUNANGAN?! Se-sejak kapan aku menjadi tunangan Hibari-san?!” teriakku terkejut dengan pernyataan Kusakabe.
“ Hn, tentu saja sejak kita bertemu Herbivore…” kata Hibari singkat.
“ Ta-tapi kitakan tidak memiliki hubungan yang baik maupun dekat!” kataku tak percaya dengan apa yang kudengar ini.
“ Hn, diam saja kau dan tidur sana. Kami ada urusan yang mendesak.” kata Hibari lalu pergi.
“ Permisi Nona Aira.” kata Kusakabe lalu mengikuti Hibari meninggalkan aku yang kehilangan akal. Ba-bagaimana bisa aku bertunangan dengan Hibari?! Itu artinya aku tidak kembali ke tempat asalku dong? pikirku. Bagaimana ini?

Tsuna POV:
Ini di mana? Gelap sekali. Lalu aku mencoba untuk bangun. Ah, bisa bergerak. Ini dimana? pikirku. Di sekelilingku hanya ada hutan yang lebat saja.
“I-ini Peti matiii?!” teriakku keras-keras.
“ Siapa itu?!” kata seseorang tiba-tiba dan ternyata itu adalah Gokudera 10th kemudian.
“Go-Gokudera-kun?” kataku tekejut. “ Kenapa aku ada di sini?” tanyaku bingung.
“ Ukh, Jyuudaime…. Anda harus melakukan apa yang kukatakan sekarang.” kata Gokudera sambil mengeluarkan Foto seorang pemuda memakai kacamata. “ Anda harus membunuh pemuda ini begitu Anda sampai di masa lalu.” kata Gokudera.
“ Eh?! Me-membunuh pemuda ini?” kataku terkejut dengan perkataan Gokudera. “ La-lalu kenapa aku ada di peti mati ini?” tanyaku lalu dengan enggan Gokudera manjawab tiba-tiba keluar asap berwarna pink dan muncullah Gokudera versi remaja.
“ J-Jyuudaime?!” kata Gokudera terkejut.
“ Go-Gokudera-kuun?!” kataku terkejut. Ah~ padahal sedikit lagi aku akan tahu kenapa aku ada di peti mati ini pikirku.
“ Kenapa Jyuudaime ada di sini?” tanya Gokudera.
“ Aku terkena bazookanya Lambo dan…. Ah! Aira-san juga terkena bazooka Lambo sebelum aku! Bagaimana ini?! Kita harus segera mencari Aira-san!” kataku panik begitu tahu Aira-san yang tidak tahu apa-apa pergi ke dunia yang tak di kenal! Ini semua salahku! pikirku.
“ Aira? Ah, Fuji itu? Tenang saja Jyuudaime, kita nanti pasti juga akan bisa ketemu Fuji itu. Kita sama-sama cari saja Fuji itu san Reborn-san!” kata Gokudera sambil tersenyum.
“ Un… Kalau begitu ayo kita cari jalan keluar dari hutan ini.” kataku. Semoga Aira-san dan Reborn baik-baik saja! pikirku.



~Bersambung~

0 comments:

Post a Comment