Aira POV
:
Ugh....
Dimana ini? Apakah aku ada di rumah sekarang pikirku. Tunggu, kenapa aku
merasakan aku sedang tidur di futon? lalu aku terbangun dan melihat ke
sekelilingku. R-rumah ala jepang kuno?! Sepertinya aku pernah melihatnya
pikirku tapi di mana ya? dan di sampingku ada sebuah box mungkin ini
adalah box weapon berwarna pink. Aku mengambilnya lalu bangun dari futon dan
mulai berkeliling di rumah tersebut. Sekarang Tsuna ada di mana ya? Apakah aku
harus pergi mencarinya? Tapi aku tidak tahu jalan keluarnya. Tiba-tiba aku
mendengar suara derap kaki yang mendekat. Siapa? pikirku.
" Nona Aira?!" kata orang itu dari belakang lalu
aku memandang ke belakang ternyata itu adalah Kusakabe Tetsuya wakil dari
Hibari. " Anda terkena 10th bazooka?" tanya Kusakabe sambil tersenyum
lemah.
" U-un.... Ke-kenapa aku ada di sini
Kusakabe-san?" tanyaku bingung.
" I-itu.... Karena..." kata Kusakabe
terbata-bata. Lalu dari belakang terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan
ternyata itu adalah Hibari.
" Hn, kau 10 tahun yang lalu ya...." kata Hibari
tenang. Uwaaaa..... Aku padahal sudah menonton KHR lebih dari sekali tapi tetap
saja membuatku berdebar-debar melihat Hibari versi 10th depan. Tanpa kusadari
wajahku menjadi panas karena malu.
" Ke-kemapa aku ada di sini?" tanyaku kepada
Hibari.
" Itu karena diluar itu tidak aman Nona Aira."
kata Kusakabe mewakili Hibari.
" Tidak aman?" tanyaku. Oh iya, Byakuran ya?
pikirku. Aku hampir saja meluapakannya.
" Kau kenapa bisa ada di sini?" tanya Hibari di
sela-sela saat aku berpikir.
" A-aku tidak sengaja mengenai bazooka Lambo..."
kataku menceritakan.
" Ah, sebaiknya Anda kembali ke kamar Anda
saja...." kata Kusakabe kepadaku.
" Eh? Kamarku? Dimana?" tanyaku bingung. Lalu
Hibari dengan cepat membawaku ke kamar tadi dan menyuruhku untuk duduk.
" Herbivore, kau pakai ini." kata Hibari sambil
melemparkanku sebuah cincin.
" Ini.... Apa?" tanyaku bingung.
" Pakai saja, dan cobalah menyalurkan energi ke
cincin itu." kata Hibari gusar dengan pertanyaanku. Lalu aku mencobanya.
Hm, menyalurkan energi ya, seperti kata Gokudera kita harus memikirkan api ya?
pikirku lalu tiba-tiba keluar api pink dari cincin itu.
" Hwa, a-api pink? Aku belum pernah
melihatnya..." kataku terkejut dengan api yang kumiliki.
" Tentu saja api Anda berbeda dengan yang
lainnya." kata Kusakabe. " Coba Anda masukkan api itu kedalam box
weapon itu," kata Kusakabe menyarankan. Lalu aku pun menurutinya. Begitu
api itu masuk ke box weapon keluarlah seekor domba berwarna pink.
“ Waaah~ Lucunyaaaa!” kataku sambil
mengeluskan pipiku ke domba tersebut. Hibari hanya tersenyum melihat tingkahku
itu.
“ Oh iya, Nona Aira kekuatanmu adalah kekuatan yang langka,
yaitu kekuatan yang bisa mengendalikan box weapon lain dan bisa mengcopy segala
kekuatan lawan dan kerena Anda baru tahu hal ini dan belum bisa
mengendalikannya, jadi sekarang untuk berjaga-jaga Anda tidak boleh keluar dari
persembunyian ini.” kata Kusakabe kepadaku.
“ Un…. Baiklah. Tapi sebaiknya kamu
memanggilku Aira saja, tidak enak kalau Kusakabe-san yang lebih tua dari aku
memanggil Nona kepadaku yang lebih kecil ini.” kataku kepada Kusakabe.
“ I-itu tidak bisa! Karena Anda adalah
tunangannya Kyo-san!” kata Kusakabe cepat-cepat.
“ Tu-TUNANGAN?! Se-sejak kapan aku
menjadi tunangan Hibari-san?!” teriakku terkejut dengan pernyataan Kusakabe.
“ Hn, tentu saja sejak kita bertemu
Herbivore…” kata Hibari singkat.
“ Ta-tapi kitakan tidak memiliki
hubungan yang baik maupun dekat!” kataku tak percaya dengan apa yang kudengar
ini.
“ Hn, diam saja kau dan tidur sana. Kami
ada urusan yang mendesak.” kata Hibari lalu pergi.
“ Permisi Nona Aira.” kata Kusakabe lalu
mengikuti Hibari meninggalkan aku yang kehilangan akal. Ba-bagaimana bisa aku
bertunangan dengan Hibari?! Itu artinya aku tidak kembali ke tempat asalku
dong? pikirku. Bagaimana ini?
Tsuna
POV:
Ini
di mana? Gelap sekali. Lalu aku mencoba untuk bangun. Ah, bisa bergerak. Ini
dimana? pikirku. Di sekelilingku hanya ada hutan yang lebat saja.
“I-ini Peti matiii?!” teriakku
keras-keras.
“ Siapa itu?!” kata seseorang tiba-tiba
dan ternyata itu adalah Gokudera 10th kemudian.
“Go-Gokudera-kun?” kataku tekejut. “
Kenapa aku ada di sini?” tanyaku bingung.
“ Ukh, Jyuudaime…. Anda harus melakukan
apa yang kukatakan sekarang.” kata Gokudera sambil mengeluarkan Foto seorang
pemuda memakai kacamata. “ Anda harus membunuh pemuda ini begitu Anda sampai di
masa lalu.” kata Gokudera.
“ Eh?! Me-membunuh pemuda ini?” kataku
terkejut dengan perkataan Gokudera. “ La-lalu kenapa aku ada di peti mati ini?”
tanyaku lalu dengan enggan Gokudera manjawab tiba-tiba keluar asap berwarna
pink dan muncullah Gokudera versi remaja.
“ J-Jyuudaime?!” kata Gokudera terkejut.
“ Go-Gokudera-kuun?!” kataku terkejut.
Ah~ padahal sedikit lagi aku akan tahu kenapa aku ada di peti mati ini pikirku.
“ Kenapa Jyuudaime ada di sini?” tanya
Gokudera.
“ Aku terkena bazookanya Lambo dan…. Ah!
Aira-san juga terkena bazooka Lambo sebelum aku! Bagaimana ini?! Kita harus
segera mencari Aira-san!” kataku panik begitu tahu Aira-san yang tidak tahu
apa-apa pergi ke dunia yang tak di kenal! Ini semua salahku! pikirku.
“ Aira? Ah, Fuji itu? Tenang saja
Jyuudaime, kita nanti pasti juga akan bisa ketemu Fuji itu. Kita sama-sama cari
saja Fuji itu san Reborn-san!” kata Gokudera sambil tersenyum.
“ Un… Kalau begitu ayo kita cari jalan
keluar dari hutan ini.” kataku. Semoga Aira-san dan Reborn baik-baik saja!
pikirku.
~Bersambung~
0 comments:
Post a Comment